tugas fisika 1
Nama
: Rifqi Tajul Arifin
NIM : 1601E113
Tugas
: UAS MK Fisiska Terapan ( Halaman 1 )
1.
Pengertian Listrik
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan
listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan
positif. Suatu benda bermuatan listrik negatif jika kelebihan elektron, dan
bermuatan listrik positif jika kekurangan elektron. Secara alami, muatan
listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik
berpotensial rendah. Aliran ini disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Akan tetapi
sebenarnya muatan listrik yang bergerak di dalam konduktor bukanlah muatan
listrik positif, tetapi muatan listrik negatif (elektron) dan arah aliran
elektron berlawanan dengan arah aliran muatan positif.
a)
Sumber
Energi Listrik
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus
listrik. Beberapa contoh sumber energi listrik adalah: Batu Baterai atau Elemen
Kering
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai
tegangan listrik 1,5 volt. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu
baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon
genggam. Baterai sekali pakai disebut elemen primer karena tidak dapat dimuati
(diisi atau diestrum) kembali jika muatannya habis. Sedangkan baterai isi ulang
disebut dengan elemen sekunder karena dapat dimuati (diisi atau diestrum)
kembali jika muatannya habis.
b)
Susunan
dasar elemen kering terdiri dari:
batang karbon sebagai elektoda positif (kutub positif atau anoda), pembungkus
pembungkus batang karbon yang terbuat dari seng sebagai elektroda negatif
(kutub negatif atau katoda),larutan amonium klorida sebagai larutan elektrolit,
yaitu larutan yang menghantarkan listrik,mangan dioksida bercampur dengan
serbuk karbon sebagai depolarisator, yaitu pelindung larutan elektrolit.
Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah
Alesandro Volta (1745-1827). Alesandro
Volta membuat suatu elemen yang terdiri dari lempeng seng, lempeng tembaga, dan
larutan asam sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta
disempurnakan lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama Georges Leclanche.
Pada tahun 1860an Goerges membuat rancangan elemen dari seng, karbon dan
larutan yang dibuat dari campuran salamoniak dan seng klorida berbentuk
pasta. Elemen leclanche mirip dengan
baterai yang kita kenal sekarang.
2.
Akumulator
Akumulator (aki) atau baterai basah terdiri atas lempengan logam
timbal dan timbal peroksida yang dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat. Di
dalam akumulator, logam timbal dan timbal peroksida bereaksi dengan asam
sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia itu lempengan logam timbal menjadi
kutub negatif dan lempengan logam peroksida menjadi kutub positif. Perbedaan
potensial antara kutub positif dan kutub negatif accu, di antaranya 2 volt, 4
volt, 6 volt, 8 volt, 10, volt, 12 volt, dan sebagainya.
Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang
mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat
negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (Pb 02), sedangkan
pelat negative mengandung timah (Pb). Pelat-pelat ditempatkan pada batang
penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat
agar baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini
berinteraksi, muncullah arus listrik.
Ketika akumulator dipakai, kumpulan timbal melepaskan muatan
elektron sewaktu pelat positif dan pelat negatif keduanya perlahan-lahan diubah
menjadi timbal sulfat. Reaksi kimia yang terjadi mengencerkan asam sulfat
sehingga massa jenisnya berkurang. Pada nilai massa jenis tertentu, akumulator
tidak dapat melepaskan muatan. Agar akumulator dapat digunakan kembali, maka
harus dimuati (diisi) dan kadang juga ditambah air murni.
2.
Pengertian Hukum Columbm
Muatan listrik merupakan entitas dasar dan menjadi primadona dalam
elektrostatika. Muatan listrik dapat dipindah dari suatu benda ke benda lainnya
dengan cara menggosok atau cara lainnya, akan tetapi muatan tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan. Ada dua jenis muatan yaitu positif dan negatif.
Muatan yang sejenis bersifat tolak-menolak, dan muatan yang tak sejenis akan
tarik-menarik.
Ketika batang kaca digosokkan dengan kain sutra terjadi perpindahan
electron dari batang kacake kain sutra. Hal itu terjadikarena gaya tarik
menarik inti atom kain terhadap electron yang lebih kuat daripada gaya tarik
menarik inti atom kaca. Tentu saja batang kaca akan makin banyak kekurangan
electron jika penggosokan dilakukan lebih lama. Artinya, muatan listrikbatang
kaca menjadi lebih besar. Itulah sebabnya, gaya tarik batang kaca menjadi lebih
besar dari sebelumnya.
Sebenarnya, ketika terjadi perpindahan electron dari kain wol ke
penggaris plastic. Kain wol menjadi kekurangan electron (bermuatan positif).
Namun, pada saat yang hamper bersamaan, terjadinya perpindahan electron tangan
kita ke kain wol. Akibatnya, kain wol menjadi netral. Demikian ugak halnya
dengan kain sutera. Sebenarnya, ketika terjadinya perpindahan electron dari
kaca ke kain sutera, kain sutera menjadi kelebihan electron (bermutan
negative). Namun, electron tersebut tidak berhenti di kain sutera, tetapi terus
mengalir ke tangan kita. Akibatnya, kain sutera menjadi netral. Adapun pada
penggaris listrik plastic dan batang kaca, aliran electron seperti itu tidak
terjadi. Dengan demikian, kita dapat membedakan benda menjadi dua macam, yaitu
benda yang mudah di aliri electron dan benda yang tidak mudak dialiri electron.
Benda yang mudah dialiri disebut konduktor, contohnya tubuh manusia dan benda
logam, sedangkan yang tidak mudah dialiri electron disebut isolator, contohnya
plastic, karet dan kaca.
3.
Medan Listrik
Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan
listrik, seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di
sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan
listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan
secara tak langsung juga di bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan
listrik ini dalam kawat konduktor (kabel).
a)
Asal
Medan Listrik
Rumus matematika untuk medan listrik dapat diturunkan melalui Hukum
Coulomb, yaitu gaya antara dua titik muatan.
Menurut persamaan ini, gaya pada salah satu titik muatan berbanding
lurus dengan besar muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan
perbandingan antara muatan dan gaya. Maka, medan listrik bergantung pada
posisi. Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang bergantung pada vektor
lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai gradien dari potensial listrik.
Jika beberapa muatan yang disebarkan menghasiklan potensial listrik, gradien
potensial listrik dapat ditentukan
b)
Konstanta
(K)
Dalam rumus listrik sering ditemui konstanta k sebagai ganti dari
(dalam tulisan ini tetap digunakan yang terakhir), di mana konstanta tersebut
bernilai N m2 C-2 yang kerap disebut konstanta kesetaraan gaya listrik.
Komentar
Posting Komentar